Posted by : Unknown Minggu, 09 Agustus 2015



            Pada acara pelatihan kader bangsa ini, kami dikumpulkan menjadi satu kelompok yang diberi nama Suku Alor yang berasal dari NTT. Pada awalanya, kami tidak mengetahui ada yang namanya Suku Alor. Nah,karena kelompok kami bernama suku alor secara tidak langsung kami harus mengetahui .bagaimana sih hidupnya Suku Alor, apa kebudayaan yang berada di dalam suku tersebut. Nah, kita akan membahasnya pada post pertama di blog ini.


A.    LOKASI SUKU ALOR
Suku Alor termasuk ke dalam wilayah Kabupaten Alor, Provinsi Nusa Tenggara Timur. Nama Alor mungkin diberikan oleh orang luar untuk menyebut seluruh kelompok masyarakat yang berdiam di daerah tersebut. Mereka sendiri terdiri atas sejumlah sub-suku bangsa, antara lain Abui, Alor, Belagar, Deing, Kabola, Kawel, Kelong, Kemang, Kramang, Kui, Lemma, Maneta, Mauta, Seboda, Wersin, dan Wuwuli


B.     KEPERCAYAAN MASYARAKAT SUKU ALOR
Mayoritas agama pada penduduk Alor adalah kristen katolik dan kristen protestan,tapi tidak sedikit pula dari masyarakat Alor yang menganut paham animisme dan dinamisme yang menyembah:

1. Larra/Lera yaitu matahari
2. Wulang yaitu bulan
3. Neda yaitu sungai bisa disebut juga dewa air
4. Addi yaitu hutan bisa disebut juga dewa hutan
5. Hari yaitu laut bisa disebut juga dewa laut.

Sebagian lainnya lagi beragama islam, budha dan hindu.

C.     KESENIAN TARI SUKU ALOR
Tarian yang terkenal adalah tarian lego-lego. Tarian ini dilakukan secara massal dimana satu dengan lainnya saling bergandengantangan membentuk melingkar sambil mengelilingi tiga batu bersusun yang disebut mesbah dengan mengumandangkan lagu pantun dalam bahasa adat. Biasanya tarian ini dilakukan semalaman dengan diiringi gong dan moko.


D.    ALAT MUSIK TRADISIONAL
Alor mempunyai alat musik khas yang mirip gendang yang disebut dengan Moko. Alat musik ini biasanya digunakan sebagai alat upacara. Dan merupakan hasil kebudayaan zaman perunggu. Selain itu juga biasa moko dijadikan sebagai belis, mahar atau mas kawin.


E.     MAKANAN KHAS SUKU ALOR
Makanan khas yang tedapat di Suku Alor:
a.      Jagung Bose
Jagung bose merupakan jenis makanan khas masyarakat Alor. Jenis makanan ini terbuat dari butiran jagung.

b.      Kenari
Kenari juga merupakan salah satu ciri khas cemilan masyarakat alor. Biasanya Jagung titi dimakan dengan biji kenari yang sudah dikupaskulitnya.

c.       Kue Rambut
Kue rambut terbuat dari campuran adonan tepung dan gula lempeng (gula lontar), kemudian digoreng menggunakan alat dan teknik tertentu sehingga menghasilkan kue bertekstur suwir-suwir seperti rambut.


F.      MATA PENCAHARIAN SUKU ALOR
Mata pencaharian orang Alor pada dasarnya adalah perladangan berpindah dengan teknik tebang dan bakar. Tanaman pokoknya adalah jagung, diikuti oleh tanaman padi, ubi kayu, sorgum, dan kacang-kacangan. Selain itu mereka masih melakukan pekerjaan tambahan tradisional lain, seperti berburu, menangkap ikan, meramu hasil hutan, dan membuat barang-barang anyaman untuk dibarter. Sama seperti berbagai kegiatan hidup penting lainnya, kegiatan mata pencaharian ini juga mereka atur sesuai dengan hukum adat.

G.    PERNIKAHAN SUKU ALOR
Prinsip hubungan keturunan suku Alor biasanya bersifat patrilineal. Keluarga ini disebut kukkus. Gabungan dari beberapa kukkus menjadi klen kecil yang disebut bala. Gabungan dari beberapa bala menjadi klen besar yang disebut laing. Dalam perkawinannya orang Alor menganut adat eksogami klen. Pihak laki-laki wajib membayar sejumlah belis (maskawin) secara kontan kepada pihak pemberi wanita. Belis tersebut dapat terdiri atas sejumlah uang, gong, selimut (sejenis ikat pinggang) dan moko (sejenis genderang untuk mengiringi upacara). Selain itu perkawinan dapat pula terjadi tanpa harus membayar belis secara kontan, untuk itu si suami harus mengabdi beberapa lama untuk lingkungan asal isterinya. Ada pula yang disebut perkawinan tukar gadis, dimana laki-laki yang tidak mampu membayar belis menyerahkan saudara perempuannya untuk dikawini pula oleh laki-laki pihak keluarga asal isterinya. Jalan pintas yang ditempuh seorang laki-laki untuk menghindari semua kewajiban belis tersebut biasanya dengan melarikan si gadis. Namun tetap ada sanksinya.


H.    SEJARAH SUKU ALOR


Pada masa lampau sub-sub suku bangsa tersebut masing-masing hidup terasing di daerah perbukitan dan pegunungan, terutama untuk menghindari peperangan dan tekanan dari dunia luar. Disanalah mereka mendirikan rumah-rumah bertiang kayu bulat, tinggi dan dengan atap dari alang-alang atau ijuk berbentuk bulat, dindingnya terbuat dari anyaman bambu, daun lontar atau papan. Karena kurangnya komunikasi di antara mereka, maka berkembanglah berbagai dialek yang membedakan satu kelompok dengan kelompok lain.

Leave a Reply

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

Welcome to My Blog

Popular Post

Blogger templates

Diberdayakan oleh Blogger.

- Copyright © Profil Suku Alor Jogja Berkarakter -Robotic Notes- Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -